Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail merasa legowo dan ikhlas tidak terpilih sebagai Calon Presiden dari partai Keadilan Sejahtera (PKS). Nur Mahmudi juga menghormati keputusan yang diambil Majelis Syuro PKS.
“Mekanisme kami anggap biasa dan jangan dijadikan sebuah perseteruan yang emosinal, dan saya merasa legowo dan ikhlas,” kata Nur Mahmudi, di Balaikota Depok, Kamis (6/2/14).
Menurut Nur Mahmudi, masalah pencapresan adalah keinginan dari partai yang sejak awal diajarkan untuk memperbaiki kinerja secara proporsional. “Perlu dicatat, kami sebagai pejabat punya kewajiban untuk memperbaiki kinerja,” lanjutnya.
Dikatakan Nur Mahmudi, di PKS dirinya telah dibina untuk beretika baik dalam berpolitik dan bernegara serta berdedikasi hidup dengan baik di Negeri tercinta. “Berikan performennya, majelis syuro yang menentukan,” tambahnya.
Untuk masalah tiga kandidat di tubuh PKS itu, menurut Nur Mahmudi juga harus menunggu hasil pemilihan legislatif terlebih dahulu.
“Sampai 9 April partai akan melakukan evaluasi lagi, PKS juga bersikap realistis, setelah pemilihan legislatif baru pemilihan kepemimpinan secara Nasional, dan saya juga menduga akan ada koalisi,” pungkasnya.
Seperti diberitkan sebelumnya, Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui rapat musyawarah ke-11, akhirnya menentukan tiga kandidat calon presiden 2014. Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail (NMI) tersingkir dari kandidat capres PKS. Yang lolos dalam kandidat Capres PKS adalah Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, dan Ahmad Heryawan atau Aher.
by pksbandarlampung