Keempat, riya dalam beramal. Riya’ berarti juga pamer, yaitu melakukan satu amal ibadah dengan maksud mendapatkan pujian dari manusia. Atau dengan bahasa yang agak kasar riya dapat juga dikatakan dengan mengharapkan nilai dunia dengan pekerjaan akhirat.
Rasulullah menegaskan bahwa riya termasuk dalam kategori syirik kecil. Dalam salah satu sabdanya “Sesungguhnya sesuatu yang sangat saya khawatirkan atas dirimu adalah syirik kecil, yaitu riya.” (HR.Ahmad).
Disebut demikian karena perwujudan riya yang sangat halus dan tidak kentara. Adanya hanya dalam hati. Tidak ketahuan di dalam tindakan diri. Para sufi mengibaratkan halusnya riya seperti semut hitam yang merayap di atas batu keras warna hitam di tengah pekatnya malam. Begitu halusnya riya hingga seringkali mereka yang terjangkit penyakit ini seringkali tidak sadar.
Dan kelima, adalah ujub atau membanggakan diri. Yaitu merasa diri paling sempurna dibandingkan dengan yang lain. Ketidak bolehan perasaan ujub ini dikhawatirkan pada lahirnya kesombongan, dan kesombongan itu sendiri merupakan sifat Allah yang tidak boleh ada dalam diri manusia.
Demikianlah lima hal yang menurut Ali Karramallahu Wajhah dapat menghalangi seseorang menjadai seorang yang saleh. Semoga kita selalu diberikan petunjuk oleh-Nya. Wallahu’alam. []
Sumber: nu.or.id