Kasus penelantaran
anak yang terjadi di kawasan Cibubur, Jakarta belum lama ini, patut
disesali. Perbuatan orang tua yang menelantarkan anak jelas melanggar UU
Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014. Pada bagian UU tersebut
disebutkan bahwa anak yang tidak terpenuhi kebutuhan fisik, mental,
spiritual, maupun sosialnya, disebut anak terlantar. Sedangkan
penelantaran anak merupakan tindak kekerasan pada anak.
Ketua Bidang Perempuan (Bidpuan) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Byarwati menyampaikan hal ini di sela
kegiatan rapat rutin Bidpuan di Kantor DPP PKS, MD Building, Jakarta,
Ahad (24/5). Anis menekankan bahwa Bidpuan DPP PKS mendukung pemberian
sanksi tegas bagi pelaku penelantaran anak untuk menjadi efek jera bagi
masyarakat.
"Anak adalah anugerah Ilahi dan kebutuhan fitrah manusia. Oleh karena
itu, anak memiliki hak dari kedua orang tuanya untuk mendapatkan
perlakukan yang lembut dan adil, bukan ditelantarkan. Pun, ketika anak
melakukan kesalahan, tidaklah sepatutnya anak diperlakukan dengan
semena-mena,” tegas Anis.
Lulusan Doktor dari Universitas Airlangga ini menjelaskan anak adalah
aset dan generasi penerus yang menentukan arah perjalanan suatu bangsa.
Oleh karena itu, anak harus dilindungi dan diberikan lingkungan yang
kondusif untuk tumbuh kembangnya. Anak, kata Anis, harus diberikan
contoh aplikasi sikap saling menyayangi antara anggota keluarga,
tetangga, maupun teman.
“Anak harus diberikan contoh bagaimana memuliakan orang yang usianya
lebih tua dan menyayangi orang yang lebih kecil, mencintai kebaikan di
masyarakat, dan saling membantu dalam kebaikan. Kalau sejak kecil anak
tidak mendapatkan kasih sayang, bahkan mendapatkan pengabaian dan
kekerasan, bagaimana dia bisa menjadi pribadi yang memiliki rasa cinta,
kelembutan, dan kepedulian pada dirinya dan sesamanya? Kalau unsur
pembentuk negara, yaitu generasi penerus ini lemah, bagaimana kita bisa
menjadikan bangsa kita maju, kuat, dan memiliki karakter peradaban
tinggi?” ujar Anis penuh prihatin.
Anis mengajak masyarakat, terutama para orang tua, untuk bersikap
lebih sabar dalam mendidik anak-anak. Menurutnya, nasihat dan hikmah
dari tokoh-tokoh besar dunia dapat menjadi salah satu resep membesarkan
anak secara berkualitas. Ia menyontohkan pesan Imam Ghazali dan Ibnu
Khaldun yang mengatakan bahwa anak kecil adalah amanah bagi orang
tuanya, sedangkan kekerasan bukan sikap bijaksana membesarkan mereka.
"Marilah kita sebagai orangtua, bersikap lebih bersabar dalam
mendidik anak-anak. Ambillah hikmah dari setiap nasihat para tokoh besar
dunia dalam mendidik anak. Seperti Imam Ghazali yang mengatakan bahwa
anak kecil adalah amanah bagi orangtuanya. Hatinya yang bersih adalah
berlian jiwa, jika mereka dibiasakan melakukan kebaikan, maka ia akan
tumbuh di atas kebaikan itu. Selain itu, Ibnu Khaldun juga mengatakan
bahwa kekerasan yang dilakukan terhadap anak akan membuatnya trauma dan
kelak bisa menjadi pengecut yang lari dari beban-beban kehidupannya.
Sehingga ia akan kehilangan arah dari tujuan kehidupan dan kurang rasa
kemanusiaannya,” paparnya.
Oleh karena itu, lanjut Anis, Bidang Perempuan DPP PKS mengajak para
orang tua untuk saling menguatkan, memberi semangat untuk mendidik anak
dengan kelembutan, kasih sayang, dan tetap mengasah potensi-potensi
kebaikan yang ada pada diri anak.
“Janganlah kita menggunakan kekerasan fisik pada anak-anak. Jika
anak-anak tidak menuruti keinginan orang tua. Zaman semakin maju,
tantangan semakin besar, kearifan orang tua dalam mendidik anak-anak
juga semakin dibutuhkan,” pungkas Anis. (pks.or.id)