Sekitar 300-an orang mengikuti sholat meminta hujan atau sholat istisqo di halaman parker Taman Makam Pahlawan, Kedaton, Minggu (1/11). Sholat yang dipimpin oleh Ustadz Hilmudin Tsulani membuat jama’ah sholat terisak-isak.
Dalam khutbahnya, Hilmudin mengajak
seluruh jamaah sholat untuk bertaubat atas dosa dan maksiat yang dilakukan
selama ini. Menurut Hilmudin bisa jadi bencana kekeringan dank abut asap yang
melanda beberapa propinsi di Indonesia merupakan cara dari Allah untuk
mengingatkan hamba-hamba-Nya. Manusia sudah terlampau sombong dan takabur
sehingga melupakan Allah. Merasa bisa melakukan segala sesuatu tanpa peran
Allah.
“Padahal hujan adalah kekuasaan Allah,
Ketika Allah menahan airnya, menahan hujannya agar tidak turun dimuka bumi,
maka bisa dibayangkan bagaimana susahnya hidup manusia. Padahal kehidupan
manusia tidak bisa dilepaskan dari keberadaan yang namanya air”, kata Hilmudin.
Saat berdoa, Hilmudin meminta para
jamaah beristigfar, menyadari segala kesalahannya dan mengakuinya dihadapan
Allah. Saat memimpin doa dengan khusuk, tanpa sadar air mata menetes, semua
jamaah sholat istisqo menangis terisak-isak. Berharap sepenuh hati agar Allah
menghilangkan bencana kekeringan dan bencana asap yang melanda Indonesia, dan
berharap Allah menurunkan hujan-Nya.
Sholat Istisqo ini diinisiasi oleh
gerakan nasional tanggap asap (genta) yang bekerjasama dengan beberapa ormas Islam
dan yayasan seperti BKPRMI kota Bandar Lampung, Dewan Dakwah Islamiyah
Indonesia (DDII), Mathlaul Anwar, Yayasan Insan Mandiri, serta Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Bandar Lampung.
Dalam kesempatan tersebut, panitia juga
menggalang dana dari jamaah sholat untuk membantu para korban bencana asap.
Dana yang terkumpul dari penggalangan tersebut sebesar 10.116.200. Total
penggalangan dana yang masuk sejak hari Rabu 28 Oktober sampai Minggu 1
November berjumlah 17.391.900. Dana ini kemudian akan diteruskan ke panitia
Genta di Jakarta untuk kemudian disalurkan ke daerah-daerah yang terkena dampak
asap.