Jakarta - Film menjadi sarana paling efektif untuk menyampaikan sebuah pesan kebaikan.
Hal tersebut disampaikan Presiden Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman usai nonton bareng film
Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) di Planet Hollywood, Jakarta Selatan,
Kamis (21/1).
"Saya rasa tema film ini sangat menarik
karena memberi nilai yang baik, yang tentu saja bukan seperti tema pada
umumnya," ucap Sohibul dalam konferensi pers.
Kehadiran film Ketika Mas Gagah Pergi,
lanjutnya, melengkapi kebangkitan perfilman Indonesia. Selain itu juga
memberikan kesadaran bahwa berislam itu tidak identik dengan kemiskinan
dan menjadi muslim yang harus terbelakang.
"Ada satu dialog yang saya ingat, 'jika ada kebenaran yang tidak kita sepakati, paling tidak kita menghargai'," kata Sohibul.
Sementara itu, pemeran Mas Gagah, Hamas
Syahid Izzudin, mengucapkan terima kasih pada penonton yang sudah
menyaksikan film terbarunya.
"Terima kasih juga kepada Pak Presiden
(PKS), telah menyempatkan waktunya untuk menonton film KMGP. Semoga film
ini menghibur dan bermanfaat," kata Hamas yang duduk di samping Sohibul
Iman.
Penulis buku Ketika Mas Gagah Pergi, Helvy Tiana Rosa juga menyambut baik kehadiran Presiden PKS.
"Kalau negeri ini ingin berubah, sepatutnya mendukung film perubahan," ucap Helvy yang juga produser film KMGP itu.
Sohibul Iman menambahkan bahwa dengan
kebenaran yang kita yakini, bersamaan dengan itu harus menghargai
perbedaan pandangan orang lain.
"Kebenaran itu bisa untuk didialogkan.
Mudah-mudahan kita menjadi bagian karya yang profetik. Mari kita bidani
film yang bermutu," pungkasnya.
Keterangan Foto: Presiden PKS M
Sohibul Iman bersama pemeran Gagah dalam Film KMGP, Hamas Syahid
Izzuddin (tengah) dan crew Film KMGP usai nonton bareng Film KMGP di
Planet Hollywood, Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Kamis
(21/1/2016)