Depok -- Sosok ketua umum
sekaligus ketua dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memang
selalu menarik perhatian. Kehadirannya dalam acara Rakornas PKS 2016
Selasa (12/1) juga sangat spesial. Karena ia rela menunda keberangkatan
ke Eropa untuk perjalanan bisnisnya.
“Kedatangan Pak Prabowo dalam Rakornas
PKS kali ini harus kita apresiasi. Beliau sampai rela menunda
penerbangan ke Eropa, hanya untuk bisa bertemu kita semua disini,” jelas
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam sambutannya.
Kedatangan mantan danjen Kopassus dalam
Rakornas PKS ini dalam rangka mengisi Leadership Talk. Berbicara lebih
dari satu jam didepan 800-an peserta Rakornas PKS, Prabowo mengungkapan
pada seluruh kader PKS agar tidak perlu ragu dalam berpolitik.
Menurutnya aktivis Islam harus berpolitik untuk mewarnai kehidupan
bangsa menuju arah lebih baik.
“Kemerdekaan Indonesia ini terwujud juga
karena banyaknya pengorbanan para ulama dan pejuang Islam. Jadi saya
pikir tak jadi masalah untuk aktivis Islam terus terjun dalam dunia
politik,” tegasnya.
Prabowo juga mengungkapkan kekagumannya
pada sosok Sholahudin Al Ayyubi.“Saya pernah membaaca dua biografi,
Sholahudin Al Ayyubi dan Richard The Lion Heart. Keduanya adalah musuh
dalam perang salib. Walau begitu, keduanya saling menghormati,”
jelasnya.
Kekaguman Prabowo pada sosok pembebas
Jerussalem tersebut terutama karena kebesaran hati pahlawan besar Islam
itu saat melihat Richard jatuh dari kudanya dalam peperangan.
“Sholahudin seketika meminta anak
buahnya menjauh dari Raja Richard. Dikirimnyalah seekor kuda untuk
digunakan sang penguasa Britania Raya itu,” terangnya.
Prabowo menjelaskan lebih jauh bahwa
pemimpin besar harus mampu memberikan contoh pada para anak buahnya.
Selain itu juga harus dihormati oleh musuh-musuhnya.
“Sholahudin memberikan kita pelajaran
bahwa seorang panglima, musuh sekalipun harus dihormati dan kalau harus
kalah, panglima musuh harus kalah dengan terhormat,” jelas Prabowo.
Pidato Prabowo dikahiri dengan standing
applaus dari seluruh peserta yang hadir di Aula Hotel Bumi Wiyata Depok,
disertai dengan pekik takbir dan merdeka.