BANDAR LAMPUNG – Usulan kenaikan kuota elpiji bersubsidi atau pada
tabung gas 3 kilogram sebesar 17,15 persen dari tahun sebelumnya yang dilakukan
oleh Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Lampung layak
diapresiasi. Apalagi jika dengan kenaikan kuota tersebut disetujui,
pihak distamben menjanjikan tak ada kelangkaan elpiji pada tahun ini,
sehingga harga gas 3 kilo diprediksi akan stabil.
Demikian dikatakan Ade Utami Ibnu, Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung melalui sambungan telefon, di Bandar Lampung, Kamis (4/2).
Menurut Sekretaris Umum PKS Lampung, peningkatan kuota gas elpiji 3
kilogram pada tahun ini sebesar 17,5 persen dari tahun lalu menjadi
167.141 metrik ton atau 167,14 juta kilogram.
“Dengan 167,14 juta kilogram gas elpiji tabung 3 kilogram yang
diusulkan penambahannya, maka akan di didistribusikan sekitar 55.713.667
tabung gas isi 3 kilogram ke seluruh Lampung,” kata Ade.
Ketua Fraksi PKS Lampung inipun menuturkan, dengan asumsi jumlah
kepala keluarga (KK) yang bervariasi antar kota/kabupaten se Lampung
maka distribusi elpiji tabung isi 3 kilogram per KK pun berbeda-beda
tergantung jumlah kuota dan jumlah KK masing-masing kota/kabupaten.
“Misalnya dengan jumlah KK hasil pendataan BKKBN pada Kota Bandar
Lampung sebesar 235.955 tahun 2014 dan kuota usulan penambahan elpiji 3
kilogram sebesar 32.908 metrik ton atau 32,98 juta kilogram atau setara
dengan 10.969 juta tabung isi 3 kilogram, maka per KK di Bandar Lampung
maksimal mendapatkan 46 tabung isi elpiji 3 kilogram selama satu tahun,”
tutur Anggota Dewan Dapil Tubaba, Tuba dan Mesuji ini.
“Dengan kondisi
Bandar Lampung yang merupakan daerah perkotaan dan lebih mengarah kepada
perdagangan dan jasa, mudah-mudahan kuota tersebut mewakili, sebab
masing-masing KK akan mendapatkan jatah 3-4 tabung elpiji isi 3 kilogram
setiap bulan,” tambah Ade.
Meski demikian, Ade yang juga Ketua Persatuan Renang Seluruh
Indonesia Lampung, bersama anggota Komisi IV lainnya, berupaya
semaksimal mungkin melakukan pengawasan agar distribusi gas elpiji 3
kilogram tepat sesuai dengan peruntukkannya.
“167.141 metrik ton inikan
besar sekali untuk Lampung, dan kami selaku anggota DPRD dimana salah
satu tugasnya melakukan pengawasan khususnya pengawasan terhadap
distribusi elpiji 3 kilogram, agar tepat sasaran dan sesuai dengan
peruntukannya,” pungkas Ade[]