Jakarta -- Ketua Bidang Pekerja, Petani dan Nelayan PKS Ledia Hanifa Amaliah menilai terjadinya
kejahatan kekerasan pembunuhan terhadap ananda NNA (5) di Kutai Timur
adalah ujian awal bagi pemerintah untuk merealisasikan amanah komitmen
perlindungan berdasarkan Undang-Undang.
“Ketika Presiden menegaskan komitmen melindungi anak Indonesia dari
darurat kekerasan dengan menerbitkan Perppu Perlindungan Anak no 1 Tahun
2016, terjadinya kejahatan kekerasan pembunuhan terhadap ananda NNA di
Kutai Timur adalah ujian awal bagi pemerintah untuk merealisasikan
amanah komitmen perlindungan berdasarkan Undang-Undang,” ujar anggota
Komisi VIII DPR RI itu di Jakarta, Senin (11/7).
Ledia berharap, seluruh jajaran aparat penyidik bersegera mengusut
tuntas kasus yang semakin mencederai harapan masyarakat dan orangtua
khususnya akan hadirnya rasa aman dan tenteram dalam berkehidupan
sehari-hari.
“Keluarga-keluarga Indonesia semakin dibayangi kekhawatiran dalam
membesarkan dan mendidik anak. Banyaknya kasus kekerasan pada anak
menunjukkan betapa lingkungan sekitar yang berada di area terdekat rumah
pun tak lagi aman bagi tumbuh kembang anak. Maka kegesitan dan
profesionalisme aparat penegak hukum dibutuhkan untuk mengembalikan
ketentraman hati para orangtua dan masyarakat umum. Bahwa kejahatan tak
akan dibiarkan berkembang dan keadilan hukum akan ditegakkan,” katanya.
Dalam upaya memenuhi komitmen perlindungan anak Indonesia ini, aleg
FPKS ini juga mengimbau aparat penyidik kelak memberikan hukum maksimal
sesuai UU Perlindungan Anak no 35 Tahun 2014 atau Perppu No 1 Tahun 2016
bila terbukti ada unsur kejahatan seksual di dalam kasus NNA pun
kasus-kasus kekerasan pada anak lainnya.
Diketahui kekhidmatan dan keriangan Idul Fitri yang semestinya
dinikmati seluruh umat Islam terkoyak dengan kejadian mengerikan yang
menimpa satu keluarga di Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur, Kaltim.
Anak balita keluarga Faturrahman, NNA (5) ditemukan tewas dalam
kondisi mengenaskan setelah hilang sejak hari kedua Idul Fitri, 7 Juli
lalu. Dugaan sementara, sang balita diculik, dibunuh dan jasadnya
dibakar oleh tetangganya sendiri yang sempat terlihat saksi mata bersama
korban di siang Kamis itu.