Jakarta - Bidang Perempuan dan Ketahanan
Keluarga (BPKK) DPP PKS menyelenggarakan Diklat Penokohan sesi 2 dengan
muatan tema Public Speaking dan Media Relation. Hal tersebut diadakan
sebagai bentuk keseriusan mencetak tokoh perempuan yang mampu berbicara
dan mampu memberikan pengaruh kepada masyarakat.
"Hakikatnya seorang dai memang harus semestinya bisa memberikan
pengaruh kepada orang lain melalui kalimat yang dilontarkan. Kita
diperintahkan untuk menyampaikan kalimat-kalimat yang ahsan yakni pada
ajakan, misi dan konten yang disampaikan. Jika bicara public speaking,
konten yang kita berikan harus sudah kita kuasai," kata Sekretaris BPKK
Sri Kusnaeni di Aula Gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (24/9).
Selain itu, kata dia, kader perempuan harus mampu menyampaikan dengan
kalimat yang mulia atau kalimat yang sopan. Artinya pilihan kata-kata
yang disampaikan jangan sampai membuat audiens kita jadi tersinggung.
"Kita juga perlu menggunakan qaulan kariima, kalimat yang baik dan
santun. Kalimat yang disampaikan harus disesuaikan dengan audiens yang
kita hadapi baik dari tingkat pendidikannya atau latar belakang
sosio-demografinya. Dan juga kalimat yang berbobot dan mengena yang
memberikan bekas kepada audiens. Maka jangan lupakan bekal kekuatan
maknawiyahnya karena pada dasarnya yang membukakan hati adalah Allah
SWT. Kita pancarkan kecintaan kita kepada audiens," kata dia.
Sementara itu sebelumnya Ketua BPKK Wirianingsih mengatakan bahwa
diklat ini merupakan kelanjutan dari Diklat Penokohan Sesi 1 berupa
pengayaan tokoh perempuan terhadap wawasan kebangsaan dan kepemimpinan
ini Agustus kemarin.
"Tujuannya untuk meningkatkan mobilitas sumber daya kader secara
vertikal maupun horizontal ke berbagai sektor pengabdian, dan
tertokohkannya sekurang-kurangnya 1000 kader yang berpengaruh di
berbagai sektor pengabdian," kata Wiwi, demikian ia akrab disapa.
Diklat tersebut difasilitasi oleh Tim TRUSCO dan beberapa narasumber
seperti Nani Handayani (Super Ustadzah) dan motivator yang juga Ketua
Dapartemen Peningkatan Kapasitas Kader Perempuan BPKK DPP Dwi Septiawati
(Super Coach). Training yang mengandung 8 konten diantaranya tehnik
menjadi MC, menguasai audiens, berbicara penuh wibawa, menjadi pembicara
seminar, menjadi peserta aktif, membuat rilis dan tehnik wawancara di
media serta membuat laporan kegiatan. Agenda itu diikuti oleh 60 tokoh
perempuan PKS perwakilan wilayah Banjabar dan DKI Jakarta. (msm)