Jakarta – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli
Juwaini, mendesak Pemerintah Indonesia untuk ambil peran strategis
diplomasi dan solidaritas kemanusiaan atas persoalan konflik bersenjata
di Aleppo, Suriah.
Hal itu ditegaskan Jazuli sebab persoalan ini telah menjadi sorotan
dunia dan telah banyak menelan korban jiwa bagi rakyat sipil. Terlebih,
Sekjen PBB Ban Ki Moon telah menyampaikan bahwa apa yang terjadi di
Suriah lebih buruk daripada rumah penjagalan hewan. Komisi HAM PBB
bahkan menyebutkan setidaknya terdapat 82 warga sipil, termasuk 11
perempuan, dan 13 anak-anak wafat dalam beberapa hari terakhir.
“Langkah diplomasi Indonesia sangat strategis sebagai negara
mayoritas muslim, dimana rakyatnya memiliki rasa solidaritas kemanusiaan
yang luar biasa. Indonesia bisa menjadi yang terdepan dalam menggalang
solidaritas negara-negara dunia untuk bantuan kemanusiaan Aleppo,” papar
Jazuli di Jakarta, Jumat (16/12).
Penggalangan solidaritas kemanusiaan, dana, bahkan ucapan bela
sungkawa dari rakyat Indonesia, tambah Jazuli, adalah bentuk solidaritas
yang biasa dan dapat menjadi modal besar bagi diplomasi Indonesia untuk
menghentikan tragedi kemanusiaan di Aleppo.
“Selain tentu saja karena amanat dan perintah konstitusi kita,” pungkas Anggota Komisi I DPR RI ini.
Secara bilateral, lanjut Jazuli, Fraksi PKS meminta Pemerintah
menekan Suriah dan negara-negara terkait seperti Rusia melalui Duta
Besarnya di Jakarta, agar menghentikan tragedi kemanusiaan di Aleppo,
melakukan genjatan senjata, dan membuka pintu untuk bantuan kemanusiaan.
Apalagi hal ini telah menjadi keprihatinan masyarakat dunia dan rakyat
Indonesia khususnya.
Oleh karena itu, atas nama Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli
menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kemanusiaan dalam bentuk
penghancuran dan pembunuhan warga sipil di kota Aleppo. Duka ini sejalan
dengan apa yang dirasakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia yang
mengikuti kabar seputar tragedi tersebut melalui media.
“Apa yang terjadi di Aleppo sangat menyedihkan. Kotanya hancur,
rakyat sipil yang sebagian besar terdiri dari perempuan, orang tua, dan
anak-anak tak berdosa menjadi korban. Sementara ribuan lainnya dalam
kondisi memprihatinkan, minim makanan, air, dan kebutuhan medis untuk
bertahan hidup. Aleppo darurat intervensi kemanusiaan,” kata Jazuli.
Rakyat Indonesia, lanjut Jazuli Juwaini, sebagian besar mengikuti
pemberitaan yang berisi kekejian dan kehancuran Aleppo, juga testimoni
dan harapan bantuan dunia dari warga Aleppo yang seolah menjadi pesan
terakhir dari mereka.
“Mewakili perasaan sebagian besar rakyat Indonesia, Fraksi PKS
mengetuk dan mendorong Pemerintah RI untuk aktif melakukan diplomasi
internasional agar PBB dan badan dunia lainnya segera melakukan
intervensi kemanusiaan di Aleppo sesegera mungkin,” ungkap Jazuli.