Oleh
M. Imron Rosadi
Ketua DPC PKS Kemiling
Ketika Rasulullah berdakwah di Mekah, bayak tekanan dari
para tokoh quraisy. Namun secara manusiawi, Nabi memiliki perlindungan
dari kakek dan paman beliau, yang kala itu juga tokoh terpandang di
Makah. Walaupun sampai dengan akhir hayatnya mereka berdua belum sempat
bersyahadat.
Ini menandakan bahwa dalam kacamata ikhtiar. Dakwah harus memiliki koneksi dan dukungan dari tokoh yang kuat, agar keberlangsungannya tetap terjaga.
Dahulu dakwah Nabi juga didukung juga oleh tokoh2 muda berpengaruh di kabilah2 nya
Sebut saja Abu Bakar, Usman, Ali, Umar, Hamzah, Mushab, Khalid, dan Salman. Tokoh-tokoh tersebut memiliki kelebihan yang spesifik, ada yang pemikir, pengusaha dan ahli perang, dan kelebihan itu diakui oleh penduduk jazirah Arab.
Sebut saja Abu Bakar, Usman, Ali, Umar, Hamzah, Mushab, Khalid, dan Salman. Tokoh-tokoh tersebut memiliki kelebihan yang spesifik, ada yang pemikir, pengusaha dan ahli perang, dan kelebihan itu diakui oleh penduduk jazirah Arab.
Dukungan dan suport dari para tokoh-tokoh itulah yang mampu memperluas kepemimpinan Islam sampai ke 1/3 dunia. Ini mengajari kita, bahwa daya jelajah dan rekrut dakwah kita hari ini harus menyentuh banyak lapisan, mendapat support dari banyak kalangan, karena memang tujuan mulia dakwah kita adalah menjadi soko guru peradaban.
saudaraku,
Hari ini kita lahir dan tinggal di Indonesia. Kita harus akui, pergerakan dakwah di negeri ini gerbongnya amatlah beragam, karena memang lahir dari banyak pemikiran dan ijtihad. Sehingga problem besarnya ialah masih seputar pada eksistensi golongan.
Mungkin ini yang menyebabkan sosok-sosok abad ini yang karakternya mendekati seperti Abu Bakar, Usman, Ali Umar, Hamzah, Mushab, Khalid, Salman, dll masih tercerai berai, belum bergabung dalam satu barisan.
saudaraku, rasanya kita butuh urun rembuk ttg dakwah dan umat ini. Lupakan latar belakang dan dan nakalnya pemikiran masing-masing kita. Benar yang dikatakan beberapa teman, saatnya kita saling
bahu membahu, jangan saling menyalahkan. Kita saat ini kita butuh
keberanian untuk berbenah, untuk kemudian bergerak lebih baik lagi.
Di Indonesia banyak sosok-sosok generasi muda yang berani, kritis dan energik namun potensinya belum diberdayakan secara maksimal. Dakwah ini butuh duplikasi sosok - sosok seperti Abu Bakar
dengan keikhlasannya, Umar dengan keberanianya, Usman dengan
pengorbannya, Ali dengan gagasan2 nya, Khalid dan Salman dengan strategi
perangnya.
Kerja besar ini, butun proses dan kedewasaan berpikir....