Bima - Mengawali hari di tahun 2017, Kader Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) memilih terjun berkerja bakti membantu
membersihkan lingkungan yang porak poranda akibat musibah banjir.
Ratusan kader PKS ini masuk ke gang-gang di wilayah kelurahan Kempo Nae yang mengalami timbunan lumpur dan sampah cukup parah.
Warga yang lebih dari sepekan berusaha bertahan di lingkungan tempat
tinggalnya yang dipenuhi lumpur, kali ini mendapat tenaga segar untuk
mengevakuasi barang-barang yang masih banyak berserakan di gang-gang
perumahan warga.
"Memang pekerjaan membantu evakuasi sampah dan lumpur di pemukiman
warga yang berada di gang-gang adalah pekerjaan yang cukup sulit jika
dikerjakan oleh tenaga kebersihan kota. Oleh karena itu kader-kader PKS
lebih memilih membantu mereka," kata Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman
di Bima, Ahad pagi 1 Januari 2017.
Ratusan kader PKS ini tak terkecuali para pimpinan dan anggota dewan
perwakilan rakyatnya turut andil membawa sekop dan cangkul termasuk
gerobak dorong.
"Ini kedatangan kedua saya. Sebelumnya saya lima hari bantu evakuasi
warga saat banjir kedua yang cukup parah terjadi sepuluh hari lalu",
kata salah satu relawan, Kusmayadi asal Lombok.
Para relawan yang juga kader PKS ini memang berasal dari berbagai
kota dan pulau. Kota Bima sendiri berada di bagian timur pulau Sumbawa.
Sementara Lombok berada di pulau yang berbeda.
Masalah Baru
Sampah-sampah yang masih berserakan dan dibiarkan menumpuk rentan menghadirkan masalah baru.
"Saya kira butuh ekstra alat berat yang lebih masif dan pemkot bisa
meminta bantuan dunia industri seperti PT Amman yang memiliki alat lebih
lengkap dan sdm juga terlatih", kata salah satu bakal calon gubernur
NTB Zulkieflimansyah.
Zul juga mengingatkan jika kondisi sampah ini hingga hari kesepuluh
masih belum bisa teratasi, ke depan hal ini bisa menguras ketahanan
sosial warga.
"Saya kira kondisi yang mulai kondusif ini jangan sampai malah
memburuk lagi, hanya karena evakuasi sampah dan lumpur tidak cepat
dilakukan", tegas Zul.
Dalam kondisi seperti ini warga Kota Bima sangat membutuhkan bantuan
relawan dari pihak luar karena musibah banjir kali ini memang memukul
ketahan keluarga. Aparat PNS juga tidak bisa bekerja normal karena juga
masih memikirkan kondisi keluarganya masing-masing.