Bandar Lampung - Muhammad Alfariezie, mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Lampung menjuarai Lomba Menulis Puisi Kemerdekaan yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bandar Lampung. Pemenang pertama dengan puisi “Aku Pelajari Kemerdekaan” itu berhak mendapat uang tunai sebesar Rp1.500.000.
Pengumuman pemenang dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Lampung Hantoni Hasan dan Ketua Umum DPD PKS Kota Bandar Lampung Aep Saripudin, Sabtu (9/9).
Selain Allfa yang puisi-puisinya telah dimuat di Lampung Post, juara kedua adalah Betty Permana Sani
dengan puisi berjudul “Hilang Cinta”, dan juara ketiga diraih Siti Atikah Azzahra dengan judul puisi “Filosofi Kemerdekaan”. Juara kedua dan ketiga mendapat uang tunai Rp1.250.000 dan Rp 1.000.000
Selain ketiga pemenang, dewan juri yang terdiri dari Desma Hariyanti, Isbedy Setawan ZS, dan Ninuk Endah Susanti, juga akan memilih 69 puisi nominasi lainnya untuk dibukukan dengan judul “Aku Pelajari Kemerdekaan” yang rencananya akan diluncurkan pada 17 September 2017 mendatang.
Sementara itu Ketua DPD PKS Bandar Lampung Aep mengatakan, lomba cipta puisi bisa dibilang merupakan kegiatan pertama yang dilakukan Bidang Seni dan Budaya DPD PKS Bandar Lampung.
"Kenapa saya bilang kegiatan pertama, karena memang bidang seni budaya ini baru ada pada kepengurusan PKS yang sekarang, sebelum-sebelumnya tidak ada bidang seni budaya. Dan saya juga cukup terkejut, karena respon seniman-seniman muda ini cukup baik, terbukti panitia melaporkan ada 100 naskah puisi yang masuk pada perlombaan ini", kata Aep.
Aep pun mengiyakan permintaan satrawan nasional asal Lampung Isbedy Setiawan, agar kegiatan seperti ini bisa diteruskan. Minimal setahun sekali, tapi jika bisa lebih dari itu akan sangat bagus sekali dalam rangka mendukung iklim seni di Bandar Lampung. tersebut.
"Tadi saya sempat berbincang dengan bang Isbedy, dia bilang kalau bisa kegiatan ini dipertahankan, minimal setahun sekali. Terus saya bilang, insyaa Allah bang, mnudah-mudahan PKS bisa melakukannya setahun lebih dari satu kali", ujar Aep.